Kamis, 03 November 2011

Perhitungan jumlah mikroba

Jumlah total mikroba dari ragi tape dan substrat kulit umbi ubi kayu ditentukan dengan cara viable count atau Standard Plate Count, dengan prosedur sebagai berikut ragi tape digerus, kemudian ditimbang sebanyak 1 gram dan diencerkan secara desimal, dengan menggunakan tabung reaksi yang masing-masing diisi 9 ml larutan NaCl 0,85 % (b/v). Lalu sebanyak 1 ml larutan dari pengenceran yang dikehendaki dipipet ke dalam cawan petri steril, dan dilakukan secara duplo. Kemudian ke dalam cawan tersebut dituangkan medium Plate Count Agar steril yang telah didinginkan sampai sekitar Cawan yang digunakan dalam perhitungan ialah cawan yang mengandung 30 – 300 koloni. Jumlah mikroba per mililiter atau per gram contoh, yaitu :jumlah koloni x 1/faktor pengenceran. Faktor pengenceran = pengenceran x jumlah yang ditumbuhkan. Koloni-koloni yang tumbuh dari ragi tape pada medium Plate Count Agar selanjutnya diidentifikasi yang sama dibuat sesuai banyaknya perlakuan. Substrat tersebut masing-masing diinokulasi sebanyak 0,3 g ragi tape yang telah dihaluskan sesuai variasi perlakuan. Proses fermentasi dibuat secara aerob, dan diinkubasi pada suhu ruang selama 8 hari. Sampling dilakukan setiap 2 hari.Parameter yang diamati meliputi penghitungan jumlah total

Mikroba dan analisis proksimat terhadap kandungan protein. Prosedur pengukuran parameter dilakukan seperti pada percobaan tahap penyiapan media.

(http:// journal.discoveryindonesia.com/PDFInterstitial,perhitungan+jumlah+mikroba.id)

Teknik pour plate (lempeng tuang) adalah suatu teknik di dalam menumbuhkan mikroorganisme di dalam media agar dengan cara mencampurkan media agar yang masih cair dengan stok kultur bakteri. Teknik ini biasa digunakan pada uji TPC (Total Plate Count). Kelebihan teknik ini adalah mikroorganisme yang tumbuh dapat tersebar merata pada media agar.

Metoda AMP adalah metoda untuk menghitung jumlah mikroba dengan menggunakan medium cair dalam tabung reaksi yang pada umumnya setiap pengenceran menggunakan 3 atau5 seri tabung dan perhitungan yang dilakukan merupakan tahap pendekatan secara statisitik.

Tabung positif ditunjukkan oleh adanya pertumbuhan bakteri dan gas.

Nilai APM ini diperoleh dengan anggapan sebagai berikut :

a) Bakteri dalam contoh menyebar secara random;

b) Bakteri dalam contoh tidak berkelompok atau cluster, tetapi saling terpisah;

c) Organisma yang terdapat dalam contoh dapat tumbuh dalam medium selama inkubasi;

d) Kondisi yang sesuai untuk pertumbuhan, seperti media dan waktu inkubasi.

Di dalam penggunaan seri tabung pengenceran tingkat pengenceran yang diperlukan didasarkan pada pendugaan populasi bakteri yang ada dalam contoh. Hasil yang baik adalah jika pada pengenceran yang lebih rendah contoh yang diduga lebih banyak menunjukkan hasil uji positif (adanya pertumbuhan bakteri) dan pada pengenceran lebih tinggi contoh yang diduga lebih sedikit menunjukkan hasil uji negatif (tidak ada pertumbuhan bakteri). Oleh karena itu jumlah populasi bakteri yang ada dalam contoh diduga tinggi maka contoh harus diencerkan sampai diperoleh tingkat pengenceran yang lebih tinggi sehingga nilai APM maksimum yang dapat dihitung. Metoda pengenceran yang paling mudah adalah dengan melakukan pengenceran 10 kali lipat dengan menggunakan 3 atau 5 seri tabung pengenceran.

(http:// journal.discoveryindonesia.com/PDFInterstitial,perhitungan+jumlah+mikroba.id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar